Jumat, 30 Mei 2008

all about forsimmaf

SEKILAS TENTANG FORUM SILATURAHMI MAHASISWA

MUSLIM FLORES ( FORSIMMAF )

Oleh :

AMRUNUR MD


Manusia diciptakan secara fitrah memiliki potensi yang sangatlah kompleks, karenanya potensi ini harus dikembangkan melalui media-media pengembangan yang efektif. Media-media pengembangan potensi ini mutlak diperlukan dalam rangka mengkonstruk pribadi yang kualitas dan disiplin dalam mengemban tugas sebagai khalifah di muka bumi. Tanggung jawab sebagai makhluk ber-Tuhan ini menjadi inspirator bagi setiap pribadi dalam melakukan usaha menemukan jati diri yang pada gilirannya memberikan prospek pada kehidupan pragmatis secara obyektif.

Mahasiswa dan kualitas-kualitas yang dimikinya menduduki kelompok elit dalam strata social. Dengan berbagai identitas yang melekat pada dirinya membentuk karakter baru yang mewarnai kehidupan dimana dia berspesialisasi. Jiwa perjuangan dan keintelektualan adalah identitas yang selalu melekat, dengan begitu hal ini akan menjadi kekuatan moral atau moral force yang selalu melaksanakan fungsi “social control”. Sehingga mahluk elit ini harus mempersiapkan diri secara matang sejak dini untuk bereksistensi dengan identitas yang ada.

Tanggung jawab moral yang berikutnya adalah menjalankan fungsi sebagai insan spiritual. Proses pengimplementasian akan nilai-nilai agama Islam harus menjadi kultur bagi setiap generasinya. Keotentikan ajaran Islam juga harus benar-benar terinternalisasi secara baik, mengingat eksistensi agama Islam dewasa ini sepertinya mengarah pada hilangnya keotentikan ajaran agama yang semestinya, dengan masuknya nilai-nilai budaya barat yang kemudian mempengaruhi gaya hidup (life style) generasi Islam. Yang terjadi adalah degradasi moral dan hilangnya dedikasi pada agama Islam yang diakui merupakan agama yang fitrah. Karenanya semangat beragama harus benar-benar menjiwai setiap diri generasi Muslim. Membangun kehidupan dengan pola pikir, pola sikap dan pola laku bagi generasi ini secara continue dan berkelanjutan akan memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan agama dengan nilai-nilai kebenaran Ilahi.

Kehadiran FORSIMMAF juga tidak terlepas dari latar belakang beberapa pemikiran diatas. Rasa pesimisme akan hilangnya identitas pribadi sebagai makhluk akademis dan juga makhluk religius serta semangat Ukhuwah Islamiyah mendorong Mahasiswa Muslim Flores yang notabene menuntut ilmu diberbagai Perguruan Tinggi di Kota Malang untuk menjawab berbagai konflik, baik konflik internal kemahasiswaan maupun eksternal kedaerahan. Dengan perbedaan latarbelakang, setiap anggota akan berkolaborasi untuk membentuk suatu kekuatan baru dalam berbagai aspek, baik dari aspek keintelektualan maupun aspek kepekaan social yang tinggi serta semangat keberagamaan menuju loyalitas hidup.

FORSIMMAF yang baru dibentuk 17 Juni 2007 lalu ini, akan memainkan peran layaknya organisasi-organisasi kedaerahan lainnya yang ada pada berbagai perguruan tinggi di Kota Malang yakni sebagai organisasi silaturahmi dan pengembangan potensi kader-kader Muslim Flores. Dua sisi yang menjadi titik sentuh makro dari FORSIMMAF ini sangat representatif dalam mengakomodir kebutuhan dasar (basic need) Mahasiswa Muslim Flores yang lagi mengenyam pendidikan di Kota Malang menuju gerbang menemukan jati diri. Pada sisi yang pertama FORSIMMAF sebagai media silaturahmi akan memberikan kontribusi yang berarti dalam mempererat semangat Ukhuwah Islamiyah. Hal ini tentunya tidak terlepas dari kondisi ril didaerah kita, dimana keberadaan Islam yang minoritas. Berbicara sedikit tentang perkembangan Islam dewasa ini dalam konteks yang sedikit lebih luas NTT misalnya, atau dalam konteks yang lebih sempit dataran Flores Timur sangatlah “memprihatinkan” dan olehnya itu harus mendapat perhatian yang lebih intent dari berbagai elemen, termasuk didalamnya adalah Mahasiswa Muslim Flores. Karena memang diakui ataupun tidak tanggung jawab akan Agama Islam di Lewotana cepat ataupun lambat akan beralihtangan kepada kita. Islam sebagai agama satu-satunya yang kita akui kebenarannya akan menjadi luntur, manakala semangat dari kader muslim dalam melestarikan nilai-nilai Keislamanpun mengalami degradasi. Kita semua tidak pernah berharap hal ini akan menjadi kenyataan dalam ruang penglihatan kita, oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengantisipasi kondisi yang demikian ini. Dengan hadirnya Organisasi kedaerahan kita ini adalah solusi yang cukup solutif untuk mengkonstuk pribadi kader yang militant dan memilki dedikasi yang tinggi terhadap Agama sehingga kedepan Islam akan lebih populis dan berkualitas.

Kader Muslim dimasa mendatang juga harus lebih matang dalam aspek spiritualitas sehingga mampu menterjemahkan nilai-nilai Agama yang ada dalam al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW secara baik dan kemudian terejawantahkan dalam kehidupan empiris pragmatis, mengingat perkembangan Zaman yang semakin pesat akan mengancam eksistensi keberagamaan kita. Yang terjadi kemudian adalah nilai-nilai ketaatan, kedisiplinan, semangat Ukhuwah Islamiyah dan dedikasi kepada Agama nyaris hilang dan tergantikan dengan jiwa-jiwa yang bermental hedonistic, haus akan trend-trend, pasif dan suka serba instant.

Sisi makro yang berikutnya adalah FORSIMMAF sebagai media pengembangan potensi. Setiap pribadi memiliki kapasitas potensi yang berbeda-beda, potensi ini juga memang harus mendapat perhatian yang lebih massif mengingat manusia sebagai makhluk berakal dan memiliki kecendrungan untuk selalu berdialektika dengan lingkungannya, lagi-lagi mahasiswa yang merupakan insan intelektual baik itu secara individual maupuan komunal, sehingga identitas yang melekat pada pribadi mahasiswa ini harus benar-benar eksis dan tentunya harus dimatangkan dalam berbagai kerangka berfikir. Masuk dalam kategori ini adalah Mahasiswa Muslim Flores yang juga memiliki potensi yang besar. Tidak berlebihan jika potensi yang ada ini diakomodir kemudian terwadahkan secara baik antar Mahasiswa Muslim Flores dalam satu kerangka gerak, visi dan tujuan dalam memajukan diri dan daerah. Dengan demikian kita akan menakar sejauhmana potensi yang kita miliki dengan melakukan komparasi bersama individu-individu yang lain, yang pada akhirnya solidaritas intelektual itu muncul dalam wacana- wacana baru. Salah satu momen yang cukup efektif adalah ketika kita melibatkan diri secara paripurna dalam dunia organisasi, baik itu organisasi yang sifatnya kedaerahan ataupun organisasi yang lainnya. Demikianlah FORSIMMAF ini hadir sebagai organisasi daerah untuk menjawab satu fenomena ini yang sangat representatif dalam membingkai semangat pengembangan potensi menuju integritas.

*Penulis adalah ketua umum FORSIMMAF


1 komentar:

FORSIMMAF mengatakan...

SEMANGAT FORSIMMAF....!!!!